Salah satu tujuan kunjungan ke Wakatobi adalah Pulau Hoga, yaitu sebuah pulah kecil di seberang P. Kaledupa. Untuk menuju Hoga, kita harus naik kapal cepat jurusan Wanci – Kaledupa. Dari Kaledupa naik perahu motor kecil menuju Hoga. Perjalanan Wanci – Kaledupa di tempuh sekitar 2 jam, sedangkan Kaledupa- Hoga sekitar 15 menit saja.
Beruntung sekali kami diantar staff TN Wakatobi, pak Made dan Enal sehingga untuk menuju Hoga tidak perlu mampir ke Kaledupa karena pak Made kenal baik dengan kapten kapal. Dengan membayar Rp 50 ribu per orang kami sampai juga di Hoga.
Begitu kaki menginjak daratan Hoga, terlihat banyak homestay di antara rerimbunan pepohonan hutan. Bersliweran bule-bule muda berjalan-jalan di pasir putih pantai Hoga yang masih terlihat perawan serta seorang dua orang sedang ber-snorkeling.
Kebetulan sekali pas kami berkunjung di Pulau Hoga, bertepatan dengan waktu ramainya kunjungan PulauHoga yang sebagian besar turis-turis manca negara. Menurut informasi, sebagian besar turis asing itu adalah para pelajar sekolah menengah yang berkunjung ke Hoga untuk tujuan penelitian karang dan bawah laut serta belajar menyelam hingga mendapatkan lisensi menyelam berskala internasional.
Karena tidak punya kemampuan menyelam, saya lebih banyak bermain-main air laut di tepian. Sesekali, dengan menggunakan peralatan snorkeling yang saya sewa, saya ikut-ikutan mengintip taman laut di pantai Hoga. Indah memang, yang keindahannya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sayang sekali kami tidak membawa kamera bawah air, sehingga keindahan itu tidak bisa diabadikan.

Di teras homestay yang kami sewa untuk menginap semalam. Dari kiri: saya, pak Hari (staff TN Wakatobi) dan Miko.
Kami menginap semalam di Hoga dengan menyewa 1 buah homestay. Keesokan sorenya, kami, sebelum maghrib sudah menyeberang ke Kaledupa. Untuk selanjutnya pagi-pagi sekali, sekitar jam 5 subuh, bersiap-siap menuju Wanci karena kapal cepat jurusan Kaledupa – Wanci hanya satu kali sehari.